Bitcoin Utuk Indonesia Dalam Lensa Sejarah
Kita sering dengar manfaat Bitcoin terutama di negara2 dengan ekonomi yang kacau.
Zimbabwe, Venezuela, Argentina dll..
Contoh2 yang valid namun seringkalinya ga menyentuh secara personal karena kejadiannya melintasi lautan jauh disana.
Gimana dengan krisis-krisis dan kebijakan-kebijakan keuangan rumah kita sendiri di masa lampau? Meski mungkin belum dirasakan langsung secara pribadi, pastinya kakek nenek atau orang tua kalian bisa sumbang cerita personal mereka masing-masing.
Mari kita bahas secara singkat, detail lengkapnya bisa tinggal di search sendiri..

10 Maret 1950- Gunting Syafruddin
Semua uang diatas nominal tertentu wajib dipotong menjadi dua. Bagian kirinya bisa dipakai transaksi namun nilainya tinggal setengah. Harus ditukarkan dengan uang baru dalam waktu 1 bulan.
Dan ini bukan sekedar pullback 50% atau bear market, ini permanen.
Bagian kanannya wajib jadi obligasi yang berdurasi 30 tahun. Kalau iya masih hidup dan bisa mengikuti prosedurnya, bisa cair setelah 3 dekade.
24 Agustus 1959 - Sanering
"Penyehatan uang" melalui pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang.
500 jadi 50
1000 tinggal 100
Kalo di dunia crypto ini rugpull 90%
Rajin nabung dan ada tabungan atau deposito diatas Rp 25.000? Wajib jadi obligasi.. Durasi 40 tahun.
Kurs $ yang dulu masih fixed rate dinaikkan dari per dollarnya dulu Rp 11,4 menjadi per dollarnya Rp 45.
Kalau sekarang, ini seperti kalau besok tiba-tiba kurs dollar kita naik hampir Rp 70.000,-
13 Desember 1965 - Redenominasi
Hilangkan 3 nol, sama seperti wacana beberapa tahun lalu. Beda dengan sanering, teorinya adalah angka memendek namun daya beli sama. Cantik keliatannya, karena ditutup bedak yang tebal.
Hasilnya, harga-harga kacau, situasi politik memanas, jatuhnya Orde Lama
2 Juli 1997 - Krisis Finansial Asia
Kita ga sendiri di Asia yang mengalami ini karena di era globalisasi, ekonomi negara-negara dunia ibarat rumah kontrakan. Satu kamar kebakaran, kamar lain ikut kepanasan.
Ekonomi yang sebelumnya lagi meroket tiba-tiba ambruk. Dollar AS yang sebelumnya fixed per dollar Rp 2.500 akhirnya floating sampai nyentuh ke Rp 16.000.
Kalau sekarang ini seperti ngebayangin dollar naik sampai lebih dari 100.000,- 😬
Utang-utang perusahaan banyak yang naik 6x lipat, PHK masal, belasan bank kolaps, rusuh disana-sini
Kita Semua Milyader
Kalau aja ga ada Gunting Syafruddin, Sanering, dan Redenominasi, uang 50.000 kita:
x2 karena Gunting tinggal setengah
x10 karena Sanering tinggal 10%
x 1000 karena Redenominasi hilang 3 angka 0
1.000.000.000 rupiah
Kalau mengikuti Undang-Undang tahun 1946 yang isinya Rp 10 = 5 gram emas, berarti:
Rp 50.000 = 25.000 gram = 25 kg emas
Tapi realitanya yaaa, malem minggu bawa 50.000 aja kadang ga cukup.
Dari krisis 1965 ke krisis selanjutnya 1997 = 32 tahun
32 tahun dari krisis terakhir 1997 = 2029
Mungkin ini juga kenapa banyak yang bilang hati-hati dan bersiap-siap untuk tahun 2030 ya? 🤔
Negara itu ibarat kapal di lautan.
Kaptennya berganti-ganti tapi masih manusia, bukan ga mungkin salah arah. Cuaca pun dari cerah bisa tiba-tiba berubah jadi badai.
Bagusnya adalah kita punya sejarah untuk sedikit ngasih masukan.
Mungkin bijaksana nyiapin pelampung sebelum datangnya badai. Atau setidaknya pelajari pelampung mana yang kira-kira layak untuk disiapin dari sekarang.
Ada pelampung yang global, gampang dibawa-bawa, ga dikontrol pihak manapun, ga rentan diambil paksa, transparan, ga membeda-bedakan dan bisa dipakai siapapun tanpa perlu ijin. Yang perlu kalian lakukan tinggal pelajari dan cari tahu apa pelampung itu.